-=fungie=-
-=clock=-
Minggu, 21 November 2010
MENGENAL ISLAM LAHIR DAN BATIN
Mengenal Rasulullah saw
Disampaikan di Kajian Bulanan al Azar Jakarta
Oleh : huttaqi
Alloh berfirman “Laqod kaana lakum fi Rosulillahi uswatun hasanatun..” (33:21)
Artinya “Sesungguhnya ada pada diri Rosulullah itu suri tauladan baik bagimu”
Bagaimana kita bisa mencintai bila kita tidak mengenalnya?
I. Inilah “foto-foto” sifat Pribadi Rasulullah saw :
1. Fakhman = orang besar
2. Mufakhkhoman= Yang dibesarkan
3. Bercahaya mukanya seperti cahaya bulan malam purnama
4. Lebih tinggi dari sedang dan lebih pendek dari yang paling tinggi
5. kepalanya besar
6. tersisir rambutnya
7. Jika rambut kepalanya terbelah, terbelahlah (separo kekiri separo kekanan)
8. Dan jika tidak terbelah, rambut kepalanya tidak melebihi daun telinga
9. Terang cahaya air mukanya
10. luas dahinya
11. Tipis sempurna keningnya
12. Tidak bersambung tetapi hampir kelihatan bersambung diantara keduanya
13. Keringat berseri2 mengalir diwaktu marah
14. Mancung hidungnya
15. Padanya ada cahaya
16. Orang yang memperhatikannya menyangka bahwa batang hidungnya tinggi
17. Tebal janggutnya
18. Tidak cekung pipinya
19. luas mulutnya
20. terbelah2 giginya
21. Halus rambut dadanya
22. Lehernya seakan-akan gambar yang berukir perak jernih dan berkilat
23. Lurus gemuk bentuk tubuhnya dan lekat (tidak gemuk, sedang)
24. Rata perut dengan dadanya
25. Jembar dadanya
26. Jauh antara kedua bahunya
27. Besar tulang2 kepalanya dan juga tulang belikatnya
28. Terang seluruh tubuhnya
29. Antara dada dan pusatnya dipersambungkan oleh rambut panjang laksana garis lurus
30. Tulang hastanya panjang
31. telapak kakinya luas
32. uratnya lurus
33. Kedua telapak tangan dan kakinya tebal
34. lekat kedua telapak kakinya rata dan halus
35. Jika dibasuh kedua telapak kakinya, air lekas hilang dari keduanya
36. Ketika berjalan tegak, condong dan lurus
37. Dia berjalan dengan lemah lembut dan cepat
38. Jika beliau berjalan seolah beliau menurun (karena cepat dan tegaknya)
39. Dan jika beliau berpaling, berpaling seluruh tubuh
40. Beliau menundukkan pandangan matanya kea rah bumi lebih lama dari pada ke atas
41. Ketajaman pandangan matanya sekerlip mata
42. Suka berjalan di belakang sahabat2
43. Dan suka mendahului salam kepada orang yang menjumpainya
Hadits ini keterangan dari Hindun bin abi Halah.
Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi fis samaa’ili dan Imam Thobroni dan Imam Baihaqi fi sya’bil Iman.
Tersebut di dalam kitab hadits Jami’us soghir jilid II Bab huruf Kaaf, halaman 166-167
II. Sekilas Sejarah hidup Nabi Muhammad saw
- Ketika Muhammad ada dalam kandungan (masih usia 6 bulan), ayahnya, Abdulloh bin Abdul Mutholib wafat.
- Muhammad lahir 12 rabiul awal tahun 1 Fiel atau 20 April 570 M, malam Isnen menjelang fajar, dalam keadaan yatim
- Usia 6 tahun, beliau di ajak ibunya ke Madinah ziaroh makam ayahnya dan ditunjukkan oleh ibunya akan famili-famili di Madinah
- Perjalanan pulang, di kampong Abwak antara Mekkah Medinah, ibunya Aminah binti Wahab sakit dan meninggal di situ
- Di asuh oleh kakeknya Abdul Mutholib sampai usia 8 tahun, sebab Abdul Mutholib juga wafat
- Kemudian beliau di asuh pamannya, Abu Tholib ayah Ali bin Abi Tholib dan tiap hari kerjanya sebaga buruh penggembala kambing milik orang lain. Hasil upah buruh itu yang menopang kehidupannya dan pamannya Abu Tholib.
- Jadi beliau adalah anak yatim dan piatu dan juga termasuk fakir miskin (QS Ad Dhuha 6-11)
- Usia 25 tahun menikah dengan siti Khodijah
- Di masa-masa antara itu, Muhammad sering menjalankan kholwat di Gua Hiro, kadang 40 hari, kadang 2 bulan bahkan sampai pernah 2 tahun
- Usia 40 tahun diangkat menjadi Nabi Alloh, tahun 40 Fiel bulan Romadhon tanggal 17 hari malam Isnen, bertepatan dengan tanggal 6 Agustus tahun 610 M.
- Beliau diangkat menjadi Rosulullah oleh Alloh ta’ala waktu beliau kholwat di Jabal Nur, Gua Hiro (5 km dari Mekkah)
- Tahun ke 12 kenabian, tanggal 27 Rojab 52 Fil, beliau di Isro’ Mi’roj kan Alloh
- Hijrah dari Mekkah ke Medinah. Pada malam jumat 1 Rabiul Awal tahun 53 Fiel beliau dengan Abu Bakar keluar dari rumah menuju Gua Tsur.
- Di Gua Tsur 3 malam dari malam jumat sampai malam Isnen
- Pada Malam Isnen, beliau bersama shahabat Abu Bakar menuju ke Madinah, setelah 8 hari, pada 12 Rabiul awal tahun 1 Hijriyah hari Isnen bertepatan dengan tanggal 22 September 622 M beliau masuk Medinah
- Usia 63 tahun beliau wafat di tanggal 12 Robiul Awal
III. Silsilah Rasulullah saw dari ibunya
1. Muhammad saw
2. Aminah
3. Wahab
4. Abdi Manaf
5. Zuhroh
6. al-Kilab
Silsilah Rasulullah saw dari bapaknya
Muhammad saw bin Abdullah bin Abdul Mutholib bin Hasyim bin Abdi Manaf bin Qushoyyi bin al-Kilab bin Murroh bin Ka’ab bin Luayyi bin Gholib bin Fihrin bin Malik bin Annadlor bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudlor bin Nizar bin Maad bin Adnan bin Uddi bin Muqowwim bin Nakhur bin tairach bin Ya’rub bin Yasyhub bin Nabut bin Ismail a.s bin Ibrohim as bin Tarich bin Nakhur bin Sarugh bin Ra’u bin Falikh bin bin ‘aibir bin syalikh bin argakhsyal bin akhnuh (Idris as) bin yarid bin Mahlil bin Qoinan bin Yanisy bin Syits as bin Adam as.
(Sirotun Nabi saw lil Ibn Hisyam jilid I halaman 2 – (Abi Muhammad Abdul Malik bin Hisyam, juga diriwayatkan Baihaqi fi dalam kitab Jami’us soghir jilid I bab huruf Alif, 184)
IV. Paman dan Bibi Rosulullah
Paman-paman Nabi saw :
1. Al Harits
2. Abu Tholib
3. AzZubair
4. Abu Lahab
5. AlGhoidaq
6. Almuqowwam
7. Dliror
8. Qutsam
9. Abdul Ka’bah
10. Chajjal
11. Hamzah
12. Abbas
Bibi-bibi Rasulullah saw :
1. Shoffiyyah
2. Arwa
3. ‘Atikah
4. Umma Hakim
5. Barroh
6. Umaimah
V. Istri-istri Rosulullah :
1. Khodijah binti Khuwailid r.a
2. Saudah binti Zam’ah r.a
3. A’isyah binti Abu Bakar ashshidiq ra
4. Hafshoh binti Umar ibnul Khottob ra
5. Zaenab binti Khuzaimah ra
6. Ummu Salamah binti Ummiyah ra
7. Zainab binti Jahasy ra
8. Juwairiyyah binti al harits ra
9. Roihanah binti Yazid ra
10. Ummi Habibah binti Romlah ra
11. Shoffiyyah binti Hayyi ra
12. Maimunah binti al Harits ra
13. Mariyyah al Qibthiyyah ra
VI. Putera-puteri Rosulullah saw
1. Qosim ra (wafat umur 2 tahun)
2. Zainab ra
3. Ruqoyyah ra
4. Fathimah ra
5. Ummi Kultsum ra
6. Abdulloh ra (wafat waktu kecil)
7. Ibrohim ra (wafat usia 1 tahun)
VII. Cucu-cucu Rosulullah saw
1. Hasan ra
2. Husen ra
3. Muhsin ra (wafat waktu kecil)
(Kitab Nurul Abshor, hal : 49)
(Diambil dari kitab “Peringatan Maulid Nabi Muhammad saw,”Muhammad Rosulullah saw”, Kyai Much. Muchtar Mu’thi)
VIII. Perintah bersholawat pada Nabi saw
Alloh berfirman,”Ya ayuuhaladzina amanu shollu alaihi wa salimu taslima”,
“Wahai orang-orang yang beriman, berSHOLAWAT-lah pada Nabimu Muhammad SAW”. Ber-sholawatlah yang sering dan banyak pada beliau dimana saja, dalam keadaan apa saja dan kapan saja.
Ada satu cerita, seorang yang seluruh hidupnya dibaktikan pada kemaksiatan dan kejahatan, satu ketika dia berniat taubat, maka diantar oleh anaknya, mereka menuju seorang ulama besar untuk meminta petunjuk bagaimana caranya bertaubatan Nasuha.
Ditengah perjalanan si orang tersebut menghembuskan nafasnya yang terakhir, mati.
Saking sedihnya si anak, dia menangisi bapaknya sampai tertidur.
Di dalam tidurnya dia bermimpi, melihat wajah dan tubuh bapaknya menghitam karena dosa-dosanya. Dan kemudian turunlah seseorang dari langit, seorang yang memiliki wajah keagungan seorang Nabi, neliau adalah Muhammad SAW.
Maka diusapnya wajah dan tubuh siorang yang menghitam tadi, kemudian tampak wajah dan tubuh tadi perlahan-lahan bersinar terang. maka si anak nanya, “kenapakah terjadi hal seperti itu wahai nabi”, Nabi bersabda,”ketahuilah bahwa meskipun bapakmu hidupnya di habiskan untuk kejahatan dan maksiat, tetapi dia termasuk orang yang CINTA membaca sholawat padaku, dalam waktu senggangnya, saat duduk, berdiri, diam, kapan saja, dimana saja, dan dalam keadaan apa saja, dia terus menerus bersholawat padaku, maka syafaat kuberikan untuknya”.
(kisah dari “tadzrikatul auliya” oleh syech fariduddin al attar)
Disampaikan di Kajian Bulanan al Azar Jakarta
Oleh : huttaqi
Alloh berfirman “Laqod kaana lakum fi Rosulillahi uswatun hasanatun..” (33:21)
Artinya “Sesungguhnya ada pada diri Rosulullah itu suri tauladan baik bagimu”
Bagaimana kita bisa mencintai bila kita tidak mengenalnya?
I. Inilah “foto-foto” sifat Pribadi Rasulullah saw :
1. Fakhman = orang besar
2. Mufakhkhoman= Yang dibesarkan
3. Bercahaya mukanya seperti cahaya bulan malam purnama
4. Lebih tinggi dari sedang dan lebih pendek dari yang paling tinggi
5. kepalanya besar
6. tersisir rambutnya
7. Jika rambut kepalanya terbelah, terbelahlah (separo kekiri separo kekanan)
8. Dan jika tidak terbelah, rambut kepalanya tidak melebihi daun telinga
9. Terang cahaya air mukanya
10. luas dahinya
11. Tipis sempurna keningnya
12. Tidak bersambung tetapi hampir kelihatan bersambung diantara keduanya
13. Keringat berseri2 mengalir diwaktu marah
14. Mancung hidungnya
15. Padanya ada cahaya
16. Orang yang memperhatikannya menyangka bahwa batang hidungnya tinggi
17. Tebal janggutnya
18. Tidak cekung pipinya
19. luas mulutnya
20. terbelah2 giginya
21. Halus rambut dadanya
22. Lehernya seakan-akan gambar yang berukir perak jernih dan berkilat
23. Lurus gemuk bentuk tubuhnya dan lekat (tidak gemuk, sedang)
24. Rata perut dengan dadanya
25. Jembar dadanya
26. Jauh antara kedua bahunya
27. Besar tulang2 kepalanya dan juga tulang belikatnya
28. Terang seluruh tubuhnya
29. Antara dada dan pusatnya dipersambungkan oleh rambut panjang laksana garis lurus
30. Tulang hastanya panjang
31. telapak kakinya luas
32. uratnya lurus
33. Kedua telapak tangan dan kakinya tebal
34. lekat kedua telapak kakinya rata dan halus
35. Jika dibasuh kedua telapak kakinya, air lekas hilang dari keduanya
36. Ketika berjalan tegak, condong dan lurus
37. Dia berjalan dengan lemah lembut dan cepat
38. Jika beliau berjalan seolah beliau menurun (karena cepat dan tegaknya)
39. Dan jika beliau berpaling, berpaling seluruh tubuh
40. Beliau menundukkan pandangan matanya kea rah bumi lebih lama dari pada ke atas
41. Ketajaman pandangan matanya sekerlip mata
42. Suka berjalan di belakang sahabat2
43. Dan suka mendahului salam kepada orang yang menjumpainya
Hadits ini keterangan dari Hindun bin abi Halah.
Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi fis samaa’ili dan Imam Thobroni dan Imam Baihaqi fi sya’bil Iman.
Tersebut di dalam kitab hadits Jami’us soghir jilid II Bab huruf Kaaf, halaman 166-167
II. Sekilas Sejarah hidup Nabi Muhammad saw
- Ketika Muhammad ada dalam kandungan (masih usia 6 bulan), ayahnya, Abdulloh bin Abdul Mutholib wafat.
- Muhammad lahir 12 rabiul awal tahun 1 Fiel atau 20 April 570 M, malam Isnen menjelang fajar, dalam keadaan yatim
- Usia 6 tahun, beliau di ajak ibunya ke Madinah ziaroh makam ayahnya dan ditunjukkan oleh ibunya akan famili-famili di Madinah
- Perjalanan pulang, di kampong Abwak antara Mekkah Medinah, ibunya Aminah binti Wahab sakit dan meninggal di situ
- Di asuh oleh kakeknya Abdul Mutholib sampai usia 8 tahun, sebab Abdul Mutholib juga wafat
- Kemudian beliau di asuh pamannya, Abu Tholib ayah Ali bin Abi Tholib dan tiap hari kerjanya sebaga buruh penggembala kambing milik orang lain. Hasil upah buruh itu yang menopang kehidupannya dan pamannya Abu Tholib.
- Jadi beliau adalah anak yatim dan piatu dan juga termasuk fakir miskin (QS Ad Dhuha 6-11)
- Usia 25 tahun menikah dengan siti Khodijah
- Di masa-masa antara itu, Muhammad sering menjalankan kholwat di Gua Hiro, kadang 40 hari, kadang 2 bulan bahkan sampai pernah 2 tahun
- Usia 40 tahun diangkat menjadi Nabi Alloh, tahun 40 Fiel bulan Romadhon tanggal 17 hari malam Isnen, bertepatan dengan tanggal 6 Agustus tahun 610 M.
- Beliau diangkat menjadi Rosulullah oleh Alloh ta’ala waktu beliau kholwat di Jabal Nur, Gua Hiro (5 km dari Mekkah)
- Tahun ke 12 kenabian, tanggal 27 Rojab 52 Fil, beliau di Isro’ Mi’roj kan Alloh
- Hijrah dari Mekkah ke Medinah. Pada malam jumat 1 Rabiul Awal tahun 53 Fiel beliau dengan Abu Bakar keluar dari rumah menuju Gua Tsur.
- Di Gua Tsur 3 malam dari malam jumat sampai malam Isnen
- Pada Malam Isnen, beliau bersama shahabat Abu Bakar menuju ke Madinah, setelah 8 hari, pada 12 Rabiul awal tahun 1 Hijriyah hari Isnen bertepatan dengan tanggal 22 September 622 M beliau masuk Medinah
- Usia 63 tahun beliau wafat di tanggal 12 Robiul Awal
III. Silsilah Rasulullah saw dari ibunya
1. Muhammad saw
2. Aminah
3. Wahab
4. Abdi Manaf
5. Zuhroh
6. al-Kilab
Silsilah Rasulullah saw dari bapaknya
Muhammad saw bin Abdullah bin Abdul Mutholib bin Hasyim bin Abdi Manaf bin Qushoyyi bin al-Kilab bin Murroh bin Ka’ab bin Luayyi bin Gholib bin Fihrin bin Malik bin Annadlor bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudlor bin Nizar bin Maad bin Adnan bin Uddi bin Muqowwim bin Nakhur bin tairach bin Ya’rub bin Yasyhub bin Nabut bin Ismail a.s bin Ibrohim as bin Tarich bin Nakhur bin Sarugh bin Ra’u bin Falikh bin bin ‘aibir bin syalikh bin argakhsyal bin akhnuh (Idris as) bin yarid bin Mahlil bin Qoinan bin Yanisy bin Syits as bin Adam as.
(Sirotun Nabi saw lil Ibn Hisyam jilid I halaman 2 – (Abi Muhammad Abdul Malik bin Hisyam, juga diriwayatkan Baihaqi fi dalam kitab Jami’us soghir jilid I bab huruf Alif, 184)
IV. Paman dan Bibi Rosulullah
Paman-paman Nabi saw :
1. Al Harits
2. Abu Tholib
3. AzZubair
4. Abu Lahab
5. AlGhoidaq
6. Almuqowwam
7. Dliror
8. Qutsam
9. Abdul Ka’bah
10. Chajjal
11. Hamzah
12. Abbas
Bibi-bibi Rasulullah saw :
1. Shoffiyyah
2. Arwa
3. ‘Atikah
4. Umma Hakim
5. Barroh
6. Umaimah
V. Istri-istri Rosulullah :
1. Khodijah binti Khuwailid r.a
2. Saudah binti Zam’ah r.a
3. A’isyah binti Abu Bakar ashshidiq ra
4. Hafshoh binti Umar ibnul Khottob ra
5. Zaenab binti Khuzaimah ra
6. Ummu Salamah binti Ummiyah ra
7. Zainab binti Jahasy ra
8. Juwairiyyah binti al harits ra
9. Roihanah binti Yazid ra
10. Ummi Habibah binti Romlah ra
11. Shoffiyyah binti Hayyi ra
12. Maimunah binti al Harits ra
13. Mariyyah al Qibthiyyah ra
VI. Putera-puteri Rosulullah saw
1. Qosim ra (wafat umur 2 tahun)
2. Zainab ra
3. Ruqoyyah ra
4. Fathimah ra
5. Ummi Kultsum ra
6. Abdulloh ra (wafat waktu kecil)
7. Ibrohim ra (wafat usia 1 tahun)
VII. Cucu-cucu Rosulullah saw
1. Hasan ra
2. Husen ra
3. Muhsin ra (wafat waktu kecil)
(Kitab Nurul Abshor, hal : 49)
(Diambil dari kitab “Peringatan Maulid Nabi Muhammad saw,”Muhammad Rosulullah saw”, Kyai Much. Muchtar Mu’thi)
VIII. Perintah bersholawat pada Nabi saw
Alloh berfirman,”Ya ayuuhaladzina amanu shollu alaihi wa salimu taslima”,
“Wahai orang-orang yang beriman, berSHOLAWAT-lah pada Nabimu Muhammad SAW”. Ber-sholawatlah yang sering dan banyak pada beliau dimana saja, dalam keadaan apa saja dan kapan saja.
Ada satu cerita, seorang yang seluruh hidupnya dibaktikan pada kemaksiatan dan kejahatan, satu ketika dia berniat taubat, maka diantar oleh anaknya, mereka menuju seorang ulama besar untuk meminta petunjuk bagaimana caranya bertaubatan Nasuha.
Ditengah perjalanan si orang tersebut menghembuskan nafasnya yang terakhir, mati.
Saking sedihnya si anak, dia menangisi bapaknya sampai tertidur.
Di dalam tidurnya dia bermimpi, melihat wajah dan tubuh bapaknya menghitam karena dosa-dosanya. Dan kemudian turunlah seseorang dari langit, seorang yang memiliki wajah keagungan seorang Nabi, neliau adalah Muhammad SAW.
Maka diusapnya wajah dan tubuh siorang yang menghitam tadi, kemudian tampak wajah dan tubuh tadi perlahan-lahan bersinar terang. maka si anak nanya, “kenapakah terjadi hal seperti itu wahai nabi”, Nabi bersabda,”ketahuilah bahwa meskipun bapakmu hidupnya di habiskan untuk kejahatan dan maksiat, tetapi dia termasuk orang yang CINTA membaca sholawat padaku, dalam waktu senggangnya, saat duduk, berdiri, diam, kapan saja, dimana saja, dan dalam keadaan apa saja, dia terus menerus bersholawat padaku, maka syafaat kuberikan untuknya”.
(kisah dari “tadzrikatul auliya” oleh syech fariduddin al attar)
Diposting oleh
FUJI HIME
di
Minggu, November 21, 2010
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook

Label:
artikel islam
0 komentar:
Posting Komentar